Orang boleh pandai setinggi Langit, tapi selama ia tak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat (Pramoedya Ananta Toer)

Routing Statis

Rabu, 01 Mei 2013


Pengertian Router
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router.  Rute Statis adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
                  
gambar1. contoh pemasangan router
Sedangkan pengertian routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik. Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan fungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut :
·         Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting. 
·         Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan. 
·         Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan. 
·         Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan. 
·         Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui
1.2    Fungsi Router
Berikut ini adalah beberapa fungsi router, antara lain:
1.      Sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan dan meneruskan data dari jaringan yang satu dengan yang lainnya.
2.      Digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
3.      Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.
4.      Digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
5.      Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan

1.3     STATIC ROUTING
Static routing adalah cara pembuatan tabel routing secara manual. Static routing ini dapat dipakai pada jaringan sederhana yang hanya menggunakan beberapa buah router dan berfungsi untuk menghemat penggunaan bandwidth. Sedangkan dynamic routing untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah.
Rute Statik, umumnya digunakan untuk jalur/path dari jaringan ke sebuah "stub network" (jaringan yang dibelakangnya tidak ada jaringan lain).
gambar2. Static Routing

Dapat diakses melalui satu rute. Seringkali, rute statik digunakan sebagai jalan satu- satunya untuk keluar masuk jaringan Stub.

·           Konfigurasi Routing Statis
Langkah -langkah untuk melakukan routing statis sebagai berikut
1.      Mentukan terlebih dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address tujuan
2.      Lalu tambahkan ke dalam tabel route tujuan address
3.      Setelah itu masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau terhubung secara langsung ke router tetangga.
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut detail untuk masing-masing pilihan :
Ip route                      : perintah untuk membuat static routing
Destination                 : network yang hendak ditambahkan ke routing table
Mask                         : subnet mask yang digunakan dalam network
Next_hop_address   : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote.
Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.
Sedangkan untuk administrative distance bersifat tambahan, boleh digunakan boleh tidak.
4.      Ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah 1.
5.      Selanjutnya keluar dai mode global configuration.
6.      Kemudian gunakan perintah copy running -config startup -config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi jaringan berikut :
gambar3. Ilustrasi konfigurasi Static Routing

Jaringan di atas memiliki alamat IP lokal 192.168.10.0 /24 kemudian di subnetting dengan alamat subnet 255.255.255.240  sehingga didapatkan 16 alamat network dengan jumlah host per subnet sama dengan 16 host. Alamat network yang digunakan yakni 192.168.10.0, 192.168.10.16 dan 192.168.10.32. Kemudian network 192.168.10.16 dan 192.168.10.32 akan dihubungkan.
1.4    Default route"
Default route adalah tipe rute statik khusus. Sebuah "default route" adalah ruteyang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan. Pada gambar di bawah, Router B dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Copyright © 2011. Indrie's Site - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger